BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi di kota
– kota besar di Indonesia merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk di
bahas. Perilaku pelajar yang anarkis berasal dari banyak faktor yang
mempengaruhi baik faktor internal ataupun eksternal. Tawuran pelajar bukan
hanya mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cidera tetapi bisa sampai
merenggut nyawa orang lain. Di mata mereka nyawa tidak ada harganya, bahkan
mereka merasa bangga jika berhasil membunuh pelajar sekolah lain yang mereka
anggap musuh mereka. Kekerasan dianggap sebagai solusi yang paling tepat untuk
menyelesaikan suatu masalah tanpa memikirkan akibat-akibat buruk yang
ditimbulkan.
Tawuran
antar pelajar semakin menjadi semenjak terciptanya geng-geng, Perilaku anarki
ini selalu dipertontonkan di tengah-tengah masyarakat, mereka sudah tidak
merasa kalau perbuatan mereka itu sangat tidak terpuji dan mengganggu
ketenangan masyarakat, sebaliknya mereka merasa bangga jika masyarakat itu
takut dengan geng atau kelompoknya, padahal seorang pelajar seharusnya tidak
melakukan tindakan yang tidak terpuji seperti itu.
B.
Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah agar para pelajar
menyadari bahwa tindakan asusila tawuran adalah tindakan yang sangat tidak
pantas dilakukan oleh seorang pelajar. Dan juga mencari permasalahan yang harus
dihadapi remaja
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Tawuran
Tawuran adalah salah satu bentuk kenakalan remaja,
yaitu kecenderungan remaja untuk melakukan tindakan melanggar aturan yang dapat
mengakibatkan kerugian dan kerusakan baik terhadap dirinya sendiri maupun orang
lain. Umumnya dilakukan oleh remaja di bawah umur 17 tahun.
Aspek
kecenderungan kenakalan remaja terdiri dari :
1) Aspek perilaku yang melanggar aturan
atau status.
2) Perilaku yang membahayakan diri sendiri
dan orang lain.
3) Perilaku yang mengakibatkan korban
materi.
4) Perilaku yang mengakibatkan korban
fisik.
2.2
Tawuran Antar Pelajar Akibat Rasa Setia Kawan yang Berlebihan
Rasa setia kawan atau lebih dikenal dengan sebutan
rasa solidartas adalah hal yang lumrah atau biasa kita temukan dalam kehidupan,
misalkan dalam persahabatan rasa setiakawan akan menjadi alasan mengapa
persahabatan bisa menjadi kuat. Ia bisa menjadi indah ketika ditempatkan dalam
porsi yang pas danseimbang. Namun, rasa setia kawan yang berlebihan akan
menyebabkan hal yang buruk, salah satunya adalah mengakibatkan tawuran antar
pelajar. Mungkin dari kita pernah mendengar tawuran antar pelajar yang dipicu
karena ketersingguhan seorang siswa yang tersenggol oleh pelajar sekolah lain
saat berpapasan diterminal, atau masalah kompleks lainnya. Misalkan,
permasalahan pribadi, rebutan perempuan, dipalak dan lain sebagainya.Pemahaman
arti sebuah persahabatan memang perlu dipahami oleh masing-masing indi0idu
pelajar itu sendiri. Tawuran antar pelajar yang diakibatkan karena rasa
setiakawan harus segera dihentikan, karena hal ini akan memicu kawan-kawan yang
lain untuk mendapatkan hak atau perlakuan yang sama pada waktu mengalami
masalah. Ini dapat menjadikan pelajar malas dalam menyelesaikan masalah dirinya
sendiri, tanpa mau menyelesaikannya sendiri dan cenderung tidak berani
bertanggung jawab. Menjadi ketergantungan dan akan menimbulkan dampak yang
negatif bagi perkawanan itu sendiri.
2.3
Dampak Perkelahian Pelajar
Jelas bahwa perkelahian pelajar ini merugikan banyak
pihak. Paling tidak ada empat kategori dampak negatif dari perkelahian pelajar.
Pertama, pelajar (dan keluarganya) yang terlibat perkelahian sendiri jelas
mengalami dampak negatif pertama bila mengalami cedera atau bahkan tewas.
Kedua, rusaknya fasilitas umum seperti bus, halte dan fasilitas lainnya, serta
fasilitas pribadi seperti kaca toko dan kendaraan. Ketiga, terganggunya proses
belajar di sekolah. Terakhir, mungkin adalah yang paling dikhawatirkan para
pendidik, adalah berkurangnya penghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian
dan nilai-nilai hidup orang lain. Para pelajar itu belajar bahwa kekerasan
adalah cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah mereka, dan karenanya
memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya tercapai. Akibat yang terakhir
ini jelas memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kelangsungan hidup
bermasyarakat di Indonesia.
2.4
Solusi agar tidak terjadinya tawuran pelajar kembali
a.Hindari
saling ejek
Poin ini begitu penting, pasalnya setiap tawuran
umumnya berakar dari perilaku saling ejek diantara dua kubu pelajar yang
berseteru, keadaan yang labil dan kebiasaan bertindak dengan mengedepankan emosi,
ejekan tersebut bukan tidak mungkin akan berakhir dengan perkelahian bahkan
tawuran.
b.Tidak
mengomporin perselisihan, sehingga perselisihan yang terjafi tidak semakin
meruncing.
c.
Menjadi pribadi yang produktif dengan melakukan kegiatan positif
bentuk poin ini lebih mengarahkan pada bentuk
teknis. Ekstrakurikuler dan karang taruna adalah Contoh kegiatan positif yang
bisa dikategorikan sebagai pencegahan tawuran.
d.
Tanamkan moral religi
e.
beri pengertian hukum dan sanksi akibat tawuran
Tapi, kalau tawuran sudah terlanjur terjadi,
setidaknya masyarakat juga punya sikap tentang apa yang harus mereka lakukan
untuk menanggulangi tawuran tersebut, antara lain
-
Dinginkan suasana
-
Lerai pertikaian
-
Laporkan kepada
pihak yang berwajib
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Permasalahan yang timbul seperti
Tawuran antar pelajar memang bukanlah masalah sepele, dikarenakan makin
banyaknya peristiwa serupa yangterjadi belakangan ini, hal ini sangat
disayangkan karena tidakan tersebut sangatlah tidak terpuji, dan eksistensi
diri para pelajarlah sebagai pemicu terjadinya bentrok antar pelajar.
Perkelahian terjadi karena adanya
situasi yang mengharuskan mereka untuk berkelahi. Biasanya muncul akibat adanya
kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat kekerasan makin mewabah di
mana-mana. Wajah-wajah beringas para remaja kita telah menjadi momok tersendiri
di tengah-tengah masyarakat yang makin tak karuan ini. Karena para remaja
nantinya akan jadi generasi akan menjadi penerus bangsa ini dan mampu menjadi
pemimpin keluarga masa kelak mendatang. Banyak hal yang bisa dipelajari dari
peristiwa ini, selain dari dampak yang tentunya sangat-sangat merugikan diri
sendiri dan juga orang lain, serta cara-cara yang bisa diterapkan untuk
menghindari terjadinya tawuran.
3.2
Saran
Jika
menengok ulang terhadap analisa yang ada mengenai penyebab terjadinya tawuran
antar pelajar, beberapa saran berikut bisa menjadi solusi agar angka tawuran
antar pelajar bisa ditekan, bahkan bila memungkinkan bisa dihilangkan:
1.
Keluarga sebagai awal tempat pendidikan para pelajar harus mampumembentuk
sikap, pola pikir, perilaku, termasuk juga akhlak yang baik untuk para pelajar.
2.
Masyarakat mestinya menyadari akan perannya dalam menciptakan situasi yang
kondusif, semisal dengan mengadakan kontrol terhadap fenomena-fenomena sosial
yang terjadi disekitarnya.
3.
Sekolah harusnya memberikan pelayanan baik untuk membantu pelajar mengasah
kemampuan dan mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya. Baik dalam
kemampuan yang bersifat akademis maupun non-akademis, sehingga tidak ada lagi
waktu bagi pelajar untuk melakukan hal yang tidak berguna, terlebih melakukan
tawuran.
4.
Hindari ikut berkumpul atau bergabung dengan geng yang memiliki kecenderungan
untuk melakukan hal yang mengarah pada hal-hal negatif.
5.
Tanamkan nilai moral dan religius didalam hati agar senantiasa memiliki kesadaran
diri untuk tidak berbuat negatif saat kontrol sosial yang berada disekitar
melemah atau terjadi ketimpangan
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar