MAKALAH TENTANG PERKEMBANGAN PENDUDUK, KEMISKINAN, DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI
Create by :
Nama : Muhammad Thariq Syarafi Rachmat
Kelas : 1IA13
NPM : 54417263
Jurusan : Teknik Informatika S1
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya
sehingga dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “MAKALAH TENTANG
PERKEMBANGAN PENDUDUK, KEMISKINAN, DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI” dengan tepat pada waktunya.
Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan didalam pembelajaran
kuliah ini.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Diharapkan makalah ini dapat berguna dan
memberikan manfaat bagi kita semua khususnya dalam
mempelajari Perkembangan Penduduk Indonesia Dan Ilmu Teknologi Dan
Pengetahuan
Akhir kata. Mohon maaf jika masih terdapat
kesalahan kata atau penulisan maupun kekurangan dalam makalah ini terima kasih.
DAFTAR ISI
COVER
.................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR
.............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
............................................................................................ 4
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
.................................................................................... 4
1.3 RUANG LINGKUP
............................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PERKEMBANGAN PENDUDUK
INDONESIA ................................................. 6
2.2 PERTAMBAHAN PENDUDUK
DAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN ............ 6
2.3 PERTUMBUHAN PENDUDUK
DAN TINGKAT PENDIDIKAN ..................... 9
2.4 PENGERTIAN KEMISKINAN
............................................................................ 10
2.5 MENGUKUR KEMISKINAN
.............................................................................. 11
2.6 KEADAAN KEMISKINAN DI
INDONESIA ..................................................... 12
2.7 KEMAJUAN TEKNOLOGI DI
INDONESIA ..................................................... 13
2.8 PERANAN TEKNOLOGI
DALAM BAGI MASYARAKAT INDONESIA ....... 16
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
...................................................................................................... 19
3.2 SARAN
.................................................................................................................. 20
REFERENSI ............................................................................................................................ 21
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada dasarnya manusia akan berhubungan erat dengan
keadaan Pertumbuhan. Maka dari itu kita harus mengetahui tentang perkembangan
penduduk di indonesia. Tujuannya agar kita dapat mengatahui aspek yang meliputi
lingkungan dari dasar pengetahuan, perbedaan ataupun persamaan, karakteristik. Laju
pertumbuhan penduduk merupakan permasalahan krusial yang dihadapi oleh
negara-negara berkembang di dunia, khususnya negara-negara berpenduduk besar
dan padat sperti Indonesia. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan data dasar
yang diperoleh mengenai jumlah kelahiran, sehingga diperlukan berbagai upaya
yang berkesinambungan untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk. Indonesia
sebagai suatu negara yang sedang berkembang dengan penduduk terbesar nomor
empat di dunia, juga menghadapi persoalan yang serupa.
Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan
yang praktis. Dalam memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat
ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak
pertumbuhan melalui industri. Sebagian beranggapan teknologi adalah barang atau
sesuatu yang baru namun, teknologi itu telah berumur sangat panjang dan
merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri.
Seiring waktu perkembangan ilmu pengetahuan alam
mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan teknologi. Pada hakikatnya,
teknologi merupakan alat untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan secara
ilmiah. Semakin besar teknologi yang diciptakan dan dikembangkan semakin besar
pula polusi dan pencemaran yang dihasilkan. Hal ini terjadi karena tidak adanya
penanganan yang tepat serta penggunaan teknologi yang baik. Seharusnya
perkembangan teknologi yang semakin maju ini dapat dimanfaatkan dalam berbagai
bidang yang dapat membantu kehidupan manusia.
1.2
Maksud dan Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita
dapat memahami bagaimana perkembangan pertumbuhan penduduk di Indonesia saat
ini serta kemiskinan di indonesia dan kemajuan teknologi
1.3 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup masalah yang akan dibahas pada
makalah kali ini sebagai berikut:
A. Perkembangan Penduduk Indonesia
B. Pertambahan Penduduk Dan Lingkungan Pemukiman
D. Pengertian Kemiskinan
F. Keadaan Kemiskinan Di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Penduduk Indonesia
Penduduk adalah orang atau sekumpulan
orang-orang yang mendiami suatu tempat (kampung, negara, dan pulau) yang tercatat
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di tempat tersebut.
Berdasarkan tempat lahir dan lama tinggal penduduk suatu daerah dapat dibedakan
menjadi empat golongan, yaitu penduduk asli, penduduk pendatang, penduduk
sementara, dan tamu.
Maka yang melandasi perkembangan penduduk
di Indonesia adalah banyaknya kelahiran di bandingkan dengan kematian dan
banyaknya imigran dari desa ke kota yang menumpuknya manusia di kota dan
sedangkan yang di desa berkurang. Banyaknya imigran dari desa ke kota
dikarenakan dikitnya atau kurangnya lapangan pekerjaan dibandingkan dengan di
kota-kota yang membuat orang desa mencari makan di kota dan menyebabkan
banyaknya atau menumpuknya orang di kota.
Perkembangan penduduk di Indonesia
dikarenakan banyaknya atau meningkatnya data kelahiran per hari di bandingkan
data kematian per hari yang mengakibatnya banyaknya kehidupan tidak sebanding
banyaknya kematian yang mengakibatkan penumpukan atau pertambahan penduduk di
Indonesia semakin tahun semakin bertambah
Hasil sensus penduduk 2010 tercatat 237,6
juta jiwa sebagai bukti pertumbuhan penduduk Indonesia 5 tahun lebih cepat dari
proyeksi BPS. Karena proyeksi semula, tahun 2010 baru berjumlah 234,2 juta dan
tahun 2015 berkisar 237,8 juta jiwa. Kenyataannya, tahun 2010 penduduk
Indonesia sudah mencapai 237,6 juta jiwa.
Demikian diungkapkan direktur Jaminan dan
Pelayanan KB, BKKBN Pusat, Setia Edi dalam acara peringatan Hari Kontrasepsi
Sedunia di Jakarta, yang dirilis bkkbn.co.id, Sabtu (25/9/2010). Ia
mengingatkan, jika program KB diabaikan maka pertumbuhan penduduk Indonesia tak
terkendali.
Penduduk dunia saat ini telah mencapai
lebih dari 6 miliar, dimana di antara jumlah tersebut, 80 persen tinggal di
negara-negara berkembang. Sementara itu, United Nations (2001) memproyeksikan
bahwa penduduk perkotaan di negara-negara berkembang terus meningkat dengan
rata-rata pertumbuhan 2,4 persen per tahun. Angka ini merupakan dua kali lipat
angka pertumbuhan penduduk total negaranegara berkembang pada umumnya, yakni
sekitar 1,2 persen. Meski penduduk perkotaan di negara-negara maju juga
meningkat dengan angka pertumbuhan yang lebih besar daripada angka pertumbuhan
penduduk totalnya, dan juga angka urbanisasinya jauh lebih besar daripada
negara-negara berkembang, pertumbuhan perkotaan di Negara negara berkembang
tetap lebih cepat disertai dengan meningkatnya penduduk perkotaan secara
absolut.
Penataan ruang tidak
lagi semata menjembatani kepentingan ekonomi dan sosial. Lebih jauh dari kedua
hal itu (ekonomi dan sosial), penataan ruang telah berubah orientasinya pada
aspek yang benar-benar berpihak untuk kepentingan lingkungan hidup, sebagai
konsekuensi keikut-sertaan Indonesia pada upaya menekan pemanasan global. Dalam
UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, telah ditegaskan mengenai tujuan
penyelenggaraan penataan ruang yaitu mewujudkan ruang wilayah nasional yang
aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan, serta menciptakan keharmonisan
antara lingkungan alam dan lingkungan buatan.
Keterpaduan dalam
penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber
daya manusia; serta perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif
terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
Penataan ruang yang
berpihak pada lingkungan hidup perlu ditegakkan bersama karena sebelumnya,
logika penataan ruang yang hanya mengikuti selera pasar, dalam kenyataan telah
mengancam keberlanjutan. Hal ini dapat dicermati dari keberadaan lahan-lahan
produktif dan kawasan buffer zone berada dalam ancaman akibat konversi lahan
secara besar-besaran untuk kepentingan penyediaan lahan yang mempunyai land
rent tinggi seperti peruntukan lahan untuk permukiman, industri, perdagangan
serta pusat-pusat perbelanjaan. Diperkirakan sekitar 15 ribu – 20 ribu ha per
tahun lahan pertanian beririgasi beralih fungsi menjadi lahan non pertanian,
serta tidak sedikit kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) terdegradasi.
Berdasarkan data (Bappenas, 2002) terdapat sekitar 62
Daerah Aliran Sungai (dari 470 Daerah Aliran
Sungai) terdegradas akibat dari penebangan hutan yang tidak terkendali dari
hulu sungai. Tekanan lingkungan lainnya adalah menyangkut laju urbanisasi yang
akan tumbuh sekitar 4,4 persen per tahun. Oleh karena itu diperkirakan, pada
tahun 2025 nanti terdapat sekitar 60 persen penduduk Indonesia (167 juta orang)
berada di perkotaan. Bila penataan ruang tidak mengikuti logika pembangunan
keberlanjutan, maka dapat dipastikan bahwa kota-kota besar yang telah
berkembang saat ini akan selalu berada tekanan social yang sangat tinggi.
Dilihat dari perspektif ekologis bahwa pertumbuhan penduduk yang cepat dapat
berdampak kepada meningkatnya kepadatan penduduk, sehingga menyebabkan
ketidakseimbangan mutu lingkungan secara menyeluruh. Menurut Soemarwoto (1991:230-250)
bahwa secara rinci dampak kepadatan penduduk sebagai akibat laju pertumbuhan
penduduk yang cepat terhadap kelestarian lingkungan adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatnya
limbah rumah tangga sering disebut dengan limbah domestik. Dengan naiknya
kepadatan penduduk berarti jumlah orang persatuan luas bertambah. Karena itu
jumlah produksi limbah persatuan luas juga bertambah. Dapat juga dikatakan di
daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, terjadi konsentrasi produksi
limbah.
2.
Pertumbuhan
penduduk yang terjadi bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang
melahirkan industri dan sistem transport modern. Industri dan transport
menghasilkan berturut-turut limbah industri dan limbah transport. Di daerah
industri juga terdapat kepadatan penduduk yang tinggi dan transport yang ramai.
Di daerah ini terdapat produksi limbah domsetik, limbah industri dan limbah
transport.
3.
Akibat pertambahan
penduduk juga mengakibatkan peningkatan kebutuhan pangan. Kenaikan kebutuhan
pangan dapat dipenuhi dengan intensifikasi lahan pertanian, antara lain dengan
mengunakan pupuk pestisida, yang notebene merupakan sumber pencemaran. Untuk
masyarakat pedesaan yang menggantungkan hidupnya pada lahan pertanian, maka
seiring dengan pertambahan penduduk, kebutuhan akan lahan pertanian juga akan
meningkat. Sehingga ekploitasi hutan untuk membuka lahan pertanian baru banyak
dilakukan. Akibatnya daya dukung lingkungan menjadi menurun. Bagi mereka para
peladang berpindah, dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk yang sedemikian
cepat, berarti menyebabkan tekanan penduduk terhadap lahan juga meningkat.
Akibatnya proses pemulihan lahan mengalami percepatan. Yang tadinya memakan
waktu 25 tahun, tetapi dengan semakin meningkatnya tekanan penduduk terhadap
lahan maka bisa berkurang menjadi 5 tahun. Saat dimana lahan yang baru
ditinggalkan belum pulih kesuburannya.
4.
Makin besar jumlah
penduduk, makin besar kebutuhan akan sumber daya. Untuk penduduk agraris,
meningkatnya kebutuhan sumber daya ini terutama lahan dan air. Dengan
berkembangnya teknologi dan ekonomi, kebutuhan akan sumber daya lain juga
meningkat, yaitu bahan bakar dan bahan mentah untuk industri. Dengan makin
meningkatnya kebutuhan sumber daya itu, terjadilah penyusutan sumber daya.
Penyusutan sumber daya berkaitan erat dengan pencemaran. Makin besar pencemaran
sumber daya, laju penyusunan makin besar dan pada umumnya makin besar pula
pencemaran.
Bertambahnya penduduk jelas akan bertambah
pula kepadatan pemukiman. Hal ini diakibatkan bertambahnya populasi manusia
yang semakin banyak. Ini jelas akan terjadi kejenuhan yang ada di kota-kota
besar seperti Jakarta . Bertambahnya penduduk jelas mempengaruhi lingkungan
seperti banyaknya sampah dan tata ruang atau kota yang sangat buruk dan
menghilangkan keindahan kota.
Lingkungan yang padat penduduknya biasanya
dapatmengurangi keindahan tempat pemukiman tersebutseperti banyaknya sampah
karena banyaknya pendudukyang membuang sampah sembarangan .Karena bertambah
pesatnya penduduk terjadikesenjangan sosial, salah satunya rusaknya
lingkunganpemukiman penduduk yang seharusnya pemukiman itutertata bersih,
nyaman, dan indah terawat tetapi semuaberubah terbalik menjadi kotor dan
berantakan.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan
populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah
individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran.
Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah
pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi
nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan
penduduk dunia.
Setiap tahunnya seluruh negara di dunia
mengalami pertumbuhan penduduk, salah satunya di Indonesia. Seiring
bertambahnya penduduk yang tidak terkontrol mengakibatkan adanya
masalah-masalah sosial,salah satunya adalah tingkat
pendidikan.PadaNegara-negara berkembang pendidikan merupakan masalah yang
serius.Diketahui bahwa tingkat pendidikan pada Negara-negara berkembang masih
relative rendah,Sehingga penduduk kurang mengetahui keadaan-keadaan sosial bagi
kehidupan masyarakat.Umumnya penduduk yang pendidikannya relative rendah ,pada
suatu ketika jika membentuk suatu keluarga mereka mempuyai banyak
anak,sedangkan anak-anak tersebut belum tentu mendapat pendidikan yang layak.
Di negara-negara yang anggaran
pendidikannya paling rendah, biasanya menunjukkan angka kelahiran yang tinggi.
Tidak hanya persediaan dana yang kurang, tetapi komposisi usia secara piramida
pada penduduk yang berkembang dengan cepat juga berakibat bahwa rasio antara
guru yang terlatih dan jumlah anak usia sekolah akan terus berkurang.
Akibatnya, banyak negara yang sebelumnya mengarahkan perhatian terhadap
pendidikan universitas, secara diam-diam mengalihkan sasarannya.
Helen Callaway, seorang ahli antropologi
Amerika yang mempelajari masayakat buta huruf, menyimpulkan bahwa perkembangan
ekonomi dan perluasan pendidikan dasar telah memperluas jurang pemisah antara
pria dan wanita. Hampir di mana-mana pria diberikan prioritas untuk pendidikan
umum dan latihan-latihan teknis. Mereka adalah orang-orang yang mampu
menghadapi tantangan-tantangan dalam dunia. Sebaliknya pengetahuan dunia
ditekan secara tajam pada tingkat yang terbawah.
Pertambahan penduduk yang cepat, lepas
daripada pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan, cenderung
untuk menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan fasilitas pendidikan
menghambat program persamaan/perimbangan antara laki-laki dan wanita, pedesaan
dan kota, dan antara bagian masyarakat yang kaya dan miskin.
Pertambahan penduduk yang cepat menghambat
program-program perluasan pendidikan, juga mengarah pada aptisme di dunia yang
kesulitan untuk mengatasinya. Tingkat pendidikan adalah tahapan pendidikan yang
ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan
dicapai dan kemampuan yang dikembangkan (UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab I, Pasal I
ayat 8).
Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan
formal, non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.
Jenjang pendidikan formal terdiri atas jenjang pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Sebagai persiapan untuk memasuki pendidikan
dasar diselenggarakan kelompok belajar yang disebut pendidikan prasekolah.
Pendidikan prasekolah belum termasuk jenjang pendidikan formal, tetapi baru
merupakan kelompok sepermainan yang menjembatani anak antara kehidupannya dalam
keluarga dengan sekolah.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian ,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang
memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya
dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman
utamanya mencakup:
1.
Gambaran
kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangansehari-hari, sandang,
perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai
situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
2.
Gambaran tentang
kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan
ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk
pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari
kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan
tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
3.
Gambaran tentang
kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di
sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik danekonomi di seluruh
dunia.
Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua
kategori, yaitu Kemiskinan absolut dan
Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang
konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat/negara. Sebuah contoh dari
pengukuran absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yg
cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari
untuk laki laki dewasa).
Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan
absolut sebagai hidup dg pendapatan dibawahUSD $1/hari dan Kemiskinan menengah
untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan pada 2001
1,1 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang
didunia mengonsumsi kurang dari $2/hari." Proporsi penduduk negara
berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990
menjadi 21% pada 2001.Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk
dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang
separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu
tersebut.
Gambar : Jumlah penduduk
miskin di Indonesia dari tahun ke tahun Meskipun kemiskinan yang paling parah
terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap
region.
2.6 Keadaan Kemiskinan Di Indonesia
Di negara-negara maju,
kondisi ini menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan
daerah pinggiran kota dan ghettoyang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai
kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam
pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk
menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara
berkembang.
Masalah kemiskinan di
Indonesia sarat sekali hubungannya dengan rendahnya tingkat Sumber Daya Manusia
(SDM). dibuktikan oleh rendahnya mutu kehidupan masyarakat Indonesia meskipun
kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Sebagaimana yang ditunjukkan oleh rendahnya
Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Indonesia pada tahun 2002 sebesar 0,692.
yang masih menempati peringkat lebih rendah dari Malaysia dan Thailand di
antara negara-negara ASEAN. Sementara, Indeks Kemiskinan Manusia (IKM)
Indonesia pada tahun yang sama sebesar 0,178. masih lebih tinggi dari Filipina
dan Thailand. Selain itu, kesenjangan gender di Indonesia masih relatif lebih
besar dibanding negara ASEAN lainnya.
Tantangan lainnya
adalah kesenjangan antara desa dan kota. Proporsi penduduk miskin di pedesaan
relatif lebih tinggi dibanding perkotaan. Data Susenas (National Social Ekonomi
Survey) 2004 menunjukkan bahwa sekitar 69,0 % penduduk Indonesia termasuk
penduduk miskin yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Selain itu
juga tantangan yang sangat memilukan adalah kemiskinan di alami oleh kaum
perempuan yang ditunjukkan oleh rendahnya kualitas hidup dan peranan wanita,
terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta masih rendahnya
angka pembangunan gender (Gender-related Development Indeks, GDI) dan angka
Indeks pemberdayaan Gender(Gender Empowerment Measurement,GEM).
Tantangan selanjutnya
adalah otonomi daerah. di mana hal ini mempunyai peran yang sangat signifikan
untuk mengentaskan atau menjerumuskan masyarakat dari kemiskinan. Sebab ketika
meningkatnya peran keikutsertaan pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan.
maka tidak mustahil dalam jangka waktu yang relatif singkat kita akan bisa
mengentaskan masyarakat dari kemiskinan pada skala nasional terutama dalam
mendekatkan pelayanan dasar bagi masyarakat. Akan tetapi ketika pemerintah
daerah kurang peka terhadap keadaan lingkungan sekitar, hal ini sangat
berpotensi sekali untuk membawa masyarakat ke jurang kemiskinan, serta bisa
menimbulkan bahaya laten dalam skala Nasional.
2.7 Kemajuan Teknologi Di Indonesia
Perkembangan teknologi di era sekarang ini
sangat pesat. Berbagai kemajuan teknologi dapat kita peroleh dengan mudahnya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan pesatnya perkembangan teknologi itu
komunikasi antar manusia dapat dilakukan dengan berbagai alat atau sarana,
salah satunya alat komunikasi yang banyak digunakan saat ini adalah internet,
handphone, facebook, twitter dan lain-lain.
Memang sangat bagus bagi para remaja,
karena bisa menambah wawasan, di internet, kita dapat dengan mudah menemukan
informasi-informasi yang penting diketahui oleh pembaca. Inilah yang menyajikan
kepada kita kekuatan daya imajinasi dan teknologi komunikasi yang memungkinkan
tersebarnya informasi dalam kualitas yang hampir sempurna dalam waktu yang
sangat cepat.
Twitter dan facebook juga tidak kalah
saingnya dengan internet, karena di twitter dan facebook para siswa bisa
bergaul dengan orang lain, meskipun mereka tidak tahu siapa yang diajak
berkenalan, karena itu hanya terjadi didunia maya. Twitter dan facebook sudah
menjadi trend dikalangan remaja, tidak hanya dikalangan siswa saja yang
mempunyai facebook dan twitter, anak-anak dan orang tuapun mempunyai twitter
dan facebook. Terlalu banyaknya peminat atau pengguna facebook dan twitter,
banyak sekali orang-orang yang membuka warnet, tetapi tidak hanya lewat warnet
saja, kitapun dengan mudah bisa membuka twitter dan facebook di handphone.
Dan terlalu banyaknya pengguna twitter dan
facebook, para siswa sekarang jarang sekali yang membuka internet, padahal di
internet kita bisa banyak menemui informasi-informasi yang penting dan bermakna
yang belum pernah kita ketahui, diantaranya informasi di bidang pendidikan yang
memuat tentang pelajaran-pelajaran sehari-hari disekolah,misalnya tentang
rumus-rumus matematika, fisika dan kimia dan juga latihan soal-soal.
Karena banyak sekali para siswa pengguna jaringan teknologi informasi
(internet). Tidak mengakses suatu hal yang sewajarnya, mereka telah
memanfaatkan dengan menyalah gunakan kecanggihan teknologi dengan mengakses
galeri-galeri yang bernuansa pornografi, yang semuanya itu sangat tidak wajar
bagi para pengguna khususnya para siswauntuk memanfaatkan dengan menyaksikan
tayangan-tayangan budaya asing yang tidak normatif. Membuka situs-situs video
porno, gambar porno tidak sesuai dengan hal yang dibutuhkan dibidang pendidikan.
Padahal hal seperti ini bisa membahayakan
seorang pelajar, karena diantara mereka ada yang mencoba melakukan hubungan
seks tanpa ada ikatan pernikahan dan juga hubungan seks bisa juga menimbulkan
penyakit seperti HIV atau AIDS. Karena kita tidak tahu, pasangan yang diajak
hubungan seks mempunyai penyakit yang mematikan itu apa tidak. Hal ini membuat
para orang tua dan guru prihatin sekaligus khawatir akan perkembangan moral
mereka.
Masa remaja adalah masa pencarian jati
diri, dan bisa saja dalam proses pencarian jati diri itu remaja tersebut melalui
jalan yang benar atau jalan yang salah. Apabila remaja gagal dalam
mengembangkan rasa identitasnya, maka remaja akan kehilangan arah. Memang
kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
Berbagi informasi yang terjadi diberbagai belahan dunia kini telah dapat
langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi ( Globalisasi ).
Pada hakikatnya, kemajuan teknologi dan
pengaruhnya dalam kehidupan adalah hal yang tak dapat kita hindari, dikarenakan
saat ini dapat kita lihat betapa kemajuan teknologi yang telah mempengaruhi
gaya hidup dan pola piker masyarakat, terutama di kalangan remaja. Memang
pengaruh kemajuan teknologi zaman dahulu dan di zaman sekarang berbeda, di
zaman dahulu teknologi belum secanngih di era zaman sekarang.
Semakin canggihnya dunia teknologi,
semakin canggih pula cara orang menyampaikan informasi. Dengan semaraknya media
informasi seperti sekarang ini, di satu sisi memberikan kita dampak yang
positif, tapi di sisi lain jusru menjadi bumerang bagi keberlangsungan hidup
para generasi muda Islam terutama para remaja muslimah.
Dengan adanya informasi yang semakin mudah
didapatkan, membuat mudah pula kita mengetahui kejadian yang sangat jauh dari
kehidupan kita. Untuk mengetahui keadaan Amerika hari ini, tidak usah pergi ke
Amerika, atau menelpon George W Bush atau pusat informasi di Amerika, tapi
dengan berbaring di atas kasur dalam kamar, sambil memegang remote control
televisi, maka kita sudah tahu kejadian hari ini di Amerika. Itulah salah satu
bukti canggihnya teknologi masa kini.
Tapi, maraknya kekerasan, pelecehan,
hilangnya tata krama, berubah drastisnya budaya, lunturnya norma agama dan
tindakan-tindakan negatif lainnya, juga tidak lepas dari peran media yang hanya
mencari keuntungan, tanpa memikirkan bagaimana generasi muda. Kemajuan
teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai
informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita
ketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi).
Kalau dahulu kita mengenal kata pepatah
“dunia tak selebar daun kelor”, sekarang pepatah itu selayaknya berganti;
"dunia saat ini selebar daun kelor", karena cepatnya akses informasi
di berbagai belahan dunia membuat dunia ini seolah semakin sempit dikarenakan
kita dapat melihat apa yang terjadi di Amerika meskipun kita berada di
Indonesia Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar
pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya.
Perubahan ini juga memberikan dampak yang
begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Ketika
memutuskan untuk memberikan HP kepada anak, alangkah baiknya orang tua juga
mengawasi dan mengarahkan anak agar anak tidak lepas kontrol dalam menggunakan
HP. Tidak ada salahnya sewaktu-waktu kita memeriksa HP anak untuk mengetahui
isi yang ada di dalamnya dengan meminta ijin anak terlebih dahulu.
Karena dengan meminta ijin, anak akan
merasa dihargai dan itu memberikan pengaruh yang besar terhadap pribadinya dan
juga membentuk kesan positif dalam diri mereka tentang pribadi kita sebagai
orang tua. Ketika kita dapati mungkin ada video porno di HP anak, jangan
langsung bersikap menghakimi dan menghukum layaknya seorang polisi, akan tetapi
alangkah baiknya kita tanyakan kepada anak darimana dia mendapat video itu dan
untuk apa dia menyimpannya. Apapun jawaban anak, orang tua tidak boleh bersikap
menghakimi dan menyalahkan anak, apalagi memarahi anak dan berlaku ringan
tangan.
Akan tetapi kita ajak anak
berdiskusi/sharing mengenai hal tersebut, apa hal itu bermanfaat dan apa
dampaknya bagi anak, dan jangan lupa, ketika berdiskusi, kita juga harus
mendengarkan pendapat anak dan memberikan pengarahan yang tepat. Karena apapun
alasannya, kekerasan tidak menyelesaikan masalah, sekali kita berlaku kasar
apalagi main tangan terhadap anak kita, sesungguhnya kita telah menorehkan luka
dihatinya, yang sampai kapanpun luka itu tidak akan pernah sembuh dan akan
terus membekas di sanubarinya.
Selain HP, kemajuan teknologi juga di
tandai dengan masuknya akses internet, internet saat ini telah menjadi bagian
yang tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Lewat internet, mereka bisa
mengakses segala informasi dari seluruh dunia. Tentu tak semua informasi yang
disajikan adalah informasi yang layak di akses oleh remaja. Karena terkadang
lewat internet mereka dapat dengan bebas menyaksikan segala hal yang berbau
pornografi dan pornoaksi yang memang dapat di akses dengan mudah di dunia maya
(internet).
2.8 Peranan Teknologi Dalam Bagi Masyarakat Indonesia
Tujuan dari adanya teknologi adalah untuk
mempermudah manusia dalammelaksanakan aktifitas sehari-hari agar berjalan mudah
dan lancar. Disamping sebagai alatatau sarana untuk memudahkan teknologi juga
berfungsi sebagai media baik untuk
pembelajaran atau juga sebagai wadah untuk menuangkan aspirasi.Berbagai
macam teknologi yanng berkembang saat ini serta guna dan fungsinya yang
beragam, maka masyarakat selaku konsumen sebagai pengguna juga dituntut untuk
tahu danmengerti akan kegunaan dan fungsinya. Tidak dapat dipungkiri pula bahwa
teknologi di satusisi memberikan kontribusi yang riil baik terhadap masyarakat
sendiri lebih-lebih terhadap perilaku pengguna yang akan melahirkan sebuah
budaya baru dalam perkembanganteknologi.Baik disadari atau tidak disadari bahwa
kehidupan kita telah terkepung denganteknologi, baik itu teknologi sederhana
seperti: memasak air dengan kompor minyak ataukompor gas maupun dengan
teknologi modern memasak dengan menggunakan oven yangdiantara fungsinya juga
untuk memasak, baik untuk memanggang atau untuk memanaskanataupun untuk
keperluan lainnya.
Sebelum munculnya kompor minyak, zaman
orang tua kita dulu ketika akanmemasak tentunya mereka terlebih dahulu mencari
kayu bakar yang akan digunakan untuk memasak. Oleh karena itu maka, di dapur
rumah mereka stok ketersediaan kayu kering yangakan dipakai untuk memasak suatu
hal yang pasti dan wajib hukumnya agar kemudahanketika akan memasak menjadi
mudah dan lancar.Di era sekarang ini ssebagian dari kita masalah memasak yang
merupakan salah satudari beberapa aktifitas rutin setiap hari disamping
aktifitas rutin lainnya peranan teknologiseperti kompor tidak dapat kita
kesampingkan.Teknologi kompor minyak dan sekarang berkembang pesat menjadi
kompor gas danakhirnya berkembang lagi menjadi kompor listrik yang mempunyai
fungsi dan kegunaanyang sama yaitu dipergunakan untuk memasak atau memanggang
atau untuk keperluanlainnya tidak dapat kita enyahkan begitu saja.Dari
teknologi sederhana ini yang kemudian berkembang menjadi sebuah teknologi modern,
tentunya mempunyai dampak perubahan perilaku bagi pengguna teknologi tersebut.
Jika zaman dulu orang tua kita memasak
memakai kayu bakar sebagai alat untuk memunculkan api sehingga masakan yang
dimasak cepat matang, maka di zaman yangsenantiasa dinamis dan menuntut manusia
untuk selalu cepat hal seperti itu jika diterapkan pada orang masa kini
tentunya akan memerlukan waktu yang banyak dengan kata lainmemasak dengan
menggunakan kayu bakar sebagai medianya akan semakin lama.Dikarenakan tuntutan
zaman maka masyarakat saat ini ingin agar segala sesuatunyaharus dilakukan
dengan cepat atau instan.Perubahan perilaku seperti inilah yang merupakan salah
satu dampak dari teknologiitu sendiri.
Sebenarnya perilaku yang ditimbulkan oleh
dampak dari teknnologi sendiri harusdibarengi dengan pengetahuan masyarakat
tentang teknologi itu sendiri di samping itu jugaharus mempersiapkan mental
mereka agar jika terjadi sesuatu dengan teknologi tersebutmaka mereka sudah
tahu bagaimana cara mengatasinya dan mengerti bagaimana solusimengatasi hal
tersebut.Dalam urusan ini tentunya masyarakat harus dilibatkan secara proaktif
agar hal-halyang telah disebutkan di atas bisa diantisipasi dengan baik dan
mudah. Hal ini tentunyamenjadi tanggung jawab bersama baik itu produsen sebagai
pembikin teknologi, maupun pihak-pihak lain seperti distributor sebagai
penyalur dari teknologi itu sendiri.
Adanya sinergi yang tercipta antara
produsen dan distributor serta partispasi aktif oleh masyarakat sendiri
merupakan harapan dari produsen sebagai pembikin teknologisehingga tujuan dari
teknologi untuk mempermudah manusia dalam melaksanakan segala aktifitasnya
bukan hanya menjadi angan saja akan tetapi juga merupakan sebuah langkahyang
konkrit sehingga satu sama lain saling diuntungkan (mutualisme) dengan
adanyasinergi yang konkrit dan riil.Agar sinergi yang konkrit dan riil dapat
terjadi tentunya produsen teknologi harusmempunyai 3 aspek dasar dalam
teknologi. 3 aspek tersebut adalah
organizational aspect,technical
aspect, dan cultural aspect.
Akan tetapi ketika mendefinisikan
sebuah teknologimasyarakat sebagai pengguna (konsumen) hanya
menginterpretasikan teknologi hanya pada
technical aspect saja.
Padahal sebuah teknologi tidak hanya
terbatas pada teknik dan pengetahuan penggunaannya akan tetapi organizational
aspect dan cultural aspect juga tak kalah penting. 1 Organizational
aspect merupakan sebuah perpanjangan teknologi yang mencakup bidang administrasi,
peraturan publik, aktivitas desainer, insinyur, teknisi, para pekerja,
dankonsumen dari sebuah produk. Sedangkan
cultural aspect mencakup penggunaan
teknologidalam menegakkan nilai-nilai, kepercayaan, serta kode etik yang
berlaku di masyarakat.
Selain ketiga hal yang telah disebutkan
maka yang tak kalah pentingnya adalah prediksi- prediksi yang dilakukan oleh
produsen teknologi sebelum menciptakan teknologi. Seperti,seberapa besar
permintaan masyarakat terhadap sebuah teknologi, bagaimana penerapannya,apa
saja efek yang akan ditimbulkan, dan hal lain yang terkait dengan
kelangsunganteknologi tersebut di masa yang akan datang.
Sebagaimana telah disebutkan di awal bahwa
kegunaan teknologi untuk membantudan mempermudah segala aktivitas yang dilakukan
agar menjadi lancar sesuai harapan.Hal ini dapat terwujud jika pengetahuan
konsumen (pengguna) dalam hal ini masyarakatsudah faham dan mengerti tentang
teknologi yang mereka pakai. Pengetahuan akanteknologi tidak akan didapat
begitu saja oleh para konsumen jika mereka tidak diperkenalkan oleh produsen
maka sikap proaktif, sinergi serta partisipasi yang konkrit olehsemua pihak
baik oleh produsen sendiri apalagi oleh konsumen.Sebagai konsumen tentunya
kemudahan-kemudahan dari sebuah teknologi bukanhanya janji semata akan tetapi
hak-hak konsumen terhadap teknologi juga harus bisadijamin. Dengan adanya
penjaminan hak oleh teknologi maka kerugian yang disebabkanoleh bukan pengguna
yang sebenarnya bisa diantisipasi bukan ditelantarkan begitu saja
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Negara Indonesia merupakan negara yang
besar dan beraneka ragam etnis serta budaya.Kemajuan negara sesungguhnya
tergantung kepada tingkat pendidikan di Negara tersebut, kualitas serta mutu
pendidikan yang tingi dapat menjadi jaminan untuk kemajuan dan kesejahteraan
negara. Di tengah pertambahan jumlah penduduk yang semakin tidak terkontrol
membuat peningkatan kualitas di dunia pendidikan merupakan pilihan yang harus
dikedepankan. Perombakan sistem ketransmigrasian juga akan mendukung pemerataan
penduduk. Maka kita harus bisa memperbaiki semua masalah itu,dan mulai mencari
jalan keluar yang terbaik agar semua permasalahan dinegara kita bia
terselesaikan.Dan masyarakatnya pun bisa hidup dengan sejahtera, karena tidak
dipungkiri bahwa Indonesia merupakan Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam.
Perkembangan teknologi komunikasi sangat
pesat dan sangat mudah. Hampir semua orang sekarang dapat berkomunikasi dengan
cepat dan mudah. Sesuai dengan perkembangan zaman teknologi komunikasi semakin
berkembang dan terus berkembang. Dengan adanya perkembangan yang semakin
canggih kita dapat mudah terhubung dengan daerah – daerah lain dengan cepat dan
mudah.
Dan teknologi itu sama dengan sebuah pisau
yang bisa membawa manusia ke dua arah yang berbeda, yang pertama bisa membawa
manusia ke jalan yang baik dengan segala kecanggihan yang dimiliki membuat
manusia mendapat kemudahan di segala bidang (dampak positif) sedangkan yang
kedua bisa membawa manusia ke dalamkesengsaraan yang disebabkan oleh penyalahgunaan
kemajuan teknologi itu sendiri sendiri (dampak negatif) oleh karena itu
kemajuan teknologi itu bisa berdampak positif dan dapat pula berdampak negatif,
tergantung ke arah mana kita menjalankannya.
Masalah dasar pengentasan kemiskinan
bermula dari sikap pemaknaan kita terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu
hal yang alami dalam kehidupan. Dalam artian bahwa semakin meningkatnya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan pun akan semakin banyak.
Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari pemerintah,
melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas
dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.
3.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan khususnya
kepada pemerintah Indonesia sebagai para penentu kebijakan ialah agar dengan
serius melihat perkembangan penduduk di Indonesia yang tergolong besar sebagai
salah satu masalah penting yang sangat mempengaruhi stabilitas negara,
contohnya pada ketersediaan pangan. Ketersediaan pangan yang cukup tentu akan
membantu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dalam menghadapi kemiskinan di zaman
global diperlukan usaha-usaha yang lebih kreatif, inovatif, dan eksploratif.
Selain itu, globalisasi membuka peluang untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat Indonesia yang unggul untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi
zaman globalisasi ke depan mau tidak mau dengan meningkatkan kualitas SDM dalam
pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah
standar global.
Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh
kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi,
seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer; sistem jaringan baik
berupa LAN ataupun WAN dan sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk
mentransfer data.
Kebutuhan akan tenaga yang
berbasis teknologi informasi masih terus meningkat; hal ini bisa terlihat
dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang teknologi
informasi di berbagai bidang; juga jumlah SDM berkemampuan di bidang teknologi
informasi masih sedikit, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.
Keberadaan bisnis yang tersebar di banyak tempat dengan berbagai ragam
perangkat keras dan lunak mulai menyadari tentang betapa pentingnya untuk
mempercayakan dukungan bagi keberhasilan pengolahan data komputernya kepada
satu sumber yang dapat dipercaya.
REFERENSI
http://myfatihurrizqi.blogspot.co.id/2015/11/makalah-tentang-kemiskinan-di-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar